Aplikasi teori belajar Gagne juga terlihat dalam mata kuliah Psikodiagnostik 3 : Wawancara. Sama seperti mata kuliah Observasi, pertama kali masuk mata kuliah Wawancara, dosen juga memulai dengan menjelaskan kegunaan dari mempelajari mata kuliah ini, apa saja yang akan dipelajari dan tugas-tugas apa yang harus diselesaikan. Dosen juga mengatakan keuntungan dari menguasai metode wawancara dan mengaitkan dengan metode observasi. Sama seperti pada mata kuliah Observasi, tahap ini adalah tahap motivation, tahap dimana dosen memulai pembukaan dan memotivasi mahasiswa agar tertarik untuk mempelajari materi yang disajikan.
Pertemuan-pertemuan berikutnya diisi dengan presentasi dari teman-teman mengenai metode wawancara dan wawancara dalam berbagai setting. Setelah menjelaskan materi, kelompok presenter lalu membuka sesi tanya jawab. Setelah itu, kelompok presenter melakukan sebuah role play dengan skenario yang ada di buku, untuk membantu pemahaman mengenai materi yang telah disampaikan tadi. Setelah role play, barulah dosen menambahkan, mengoreksi dan memperjelas materi yang dirasa kurang jelas. Tahap presentasi adalah tahap apprehending dimana stimulus dihadirkan dan dirasakan. Kemudian tahap ini diikuti tahap acquisition (meng-coding) dan retention (penyimpanan informasi dalam memori).
Aktivitas dalam mata kuliah ini tentu tidak hanya sebatas ini saja. Dosen memberikan beberapa tugas yang harus diselesaikan selama 1 semester. Beberapa tugas diantaranya adalah menyusun wawancara sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan perusahaan yang diterbitkan di koran dan melakukan wawancara recruitment dalam kelompok kecil yang terdiri dari tiga orang.
Baik pada tugas pertama maupun tugas kedua, kami harus menyusun sebuah rancangan wawancara. Rancangan ini tentunya harus sesuai dengan yang ada di buku. Pada saat membuat rancangan ini, kami semua berusaha me-recall informasi yang telah kami pelajari mengenai bagaimana format rancangan ini seharusnya. Pada tugas pertama, kami me-recall dan melakukan lateral transfer yaitu rancangan wawancara itu hanya dikaitkan dengan suatu jabatan tertentu. Pada tugas kedua, menurut saya, masih lateral transfer, karena pada tugas kedua, kami melakukan simulasi wawancara recruitment. Prakteknya masih secara teoritis dan hanya dengan teman-teman saja. Pada kelompok yang anggotanya tiga orang, satu orang berperan sebagai iter, satu sebagai itee dan satu lagi sebagai observer. Kemudian kami membuat rancangan wawancara dan itee menyiapkan CV dan surat lamaran. Setelah itu, kami melakukan wawancara singkat dan merumuskan prognosa. Saya menyebutkan tugas ini sebagai lateral transfer karena pada setting ini masih belum pada kondisi yang sesungguhnya. Jadi, masih hanya sebatas teoritis saja.
Tahap performance pada mata kuliah ini adalah pada saat ujian. Semua informasi yang telah diserap dituliskan dalam bentuk jawaban dari soal ujian. Kemudian dari jawaban inilah dosen memberikan nilai yang kemudian menjadi feedback bagi mahasiswa.
Sebenarnya teori Gagne ini telah banyak digunakan dalam proses belajar sehari-hari. Dalam pengamatan saya, hampir semua mata kuliah memakainya. Jadi, teori ini telah terbukti cukup efektif untuk digunakan.
Referensi :
Bigge, Morris L. 1982. Learning Theories for Teachers 4th Ed. New York : Harper & Row.
0 komentar:
Posting Komentar