Kamis, 16 September 2010

Belajar Cara Thorndike


Kuliah di universitas tentu berbeda dengan SMA. Cara belajar juga harus berbeda. Cara belajar yang dulu dapat digunakan di SMA, tidak bisa lagi dipakai saat masuk perguruan tinggi. Pertama disebabkan oleh materi belajar yang semakin banyak. Ujian di perguruan tinggi hanya dilakukan dua kali, sedangkan di SMA enam kali. Hal ini tentu menyebabkan materi menyajdi sangat banyak. Dulu saat di SMA, jadwal ujian disusun satu hari hanya satu macam saja. Di perguruan tinggi, satu hari bisa sampai tiga macam, kemudian besoknya juga masih ada ujian lagi. Oleh karena itu,jika menginginkan nilai yang baik, cara belajar sistem kebut semalam bisa dipastikan tidak bisa lagi digunakan.
Pertama tentu saja saya tidak langsung menemukan cara belajar yang pas bagi saya. Saat pertama masuk, saya masih menggunakan sistem kebut semalam. Kemudian saat cara ini tidak lagi efektif, saya mengganti cara belajar dengan yang lain, sampai benar-benar menemukan cara belajar yang pas bagi saya. Dengan mencoba menemukan cara belajar yang tepat bagi saya sendiri, saya telah berproses dengan bentuk paling dasar dari teori Thorndike yaitu trial-and-error. Saya mencoba berbagai macam cara belajar sampai menemukan yang pas. Tanpa saya sadari, mencari cara belajar saja, saya telah melakukan suatu proses belajar.
Setelah mengikuti kuliah di psikologi, saya perlahan-lahan menyadari bahwa kita tidak bisa langsung mempelajari pengertian mendalamnya. Pelajaran ini saya dapatkan saat mengikuti mata kuliah Kepribadian.
Saya sangat tertarik dengan mata kuliah Kepribadian, jadi saya selalu merasa tidak sabar dan ingin langsung masuk pada ide utamanya. Setiap pertemuan pada mata kuliah ini, kami mempelajari satu tokoh yang mengemukakan suatu teori kepribadian. Pada buku referensi yang kami pakai, setiap tokoh didahului dengan riwayat tokoh tersebut, baru kemudian masuk ke teori yang dikemukakannya. Pada mulanya, saya langsung membaca teori yang dikemukakan. Saya selalu merasa riwayat hidup tokoh itu tidak penting untuk diketahui. Jadi, saya selalu merasa malas dan akhirnya melompati bagian itu. Namun, setiap kali membaca saya memang dapat mengerti dengan baik inti dari teori itu. Tapi, saya tidak mengetahui hal yang melatarbelakangi teori tersebut.
Pada waktu SMA, saya terbiasa hanya belajar inti dari suatu pelajaran dan tidak bertanya banyak mengenai latar belakang dari suatu teori. Hal ini disebabkan bahan yang diujikan selalu hanya intinya saja. Setelah beberapa pertemuan, dosen mengatakan bahwa riwayat tokoh disajikan dengan maksud agar kita bisa mengetahui apa yang melatarbelakangi tokoh itu mengemukakan suatu teori, tokoh apa yang mempengaruhi pandangan tokoh itu dan lain sebagainya. Kemudian, setiap pertemuan, kelompok presenter mulai mempresentasikan riwayat tokoh secara lebih mendalam. Dari sana, saya mulai mendapat insight dan lebih bisa memahami teori dari tokoh tersebut.
Pengalaman saya diatas mempunyai kaitan dengan yang dikatakan Thorndike bahwa “belajar adalah inkremental (bertahap), bukan langsung ke pengertian mendalam”. Dalam mempelajari suatu teori, kita harus mengetahui latarbelakang dari teori itu. Hal ini akan memudahkan kita untuk memahami teori ini dengan lebih baik lagi.
Sayangnya hal ini hanya saya terapkan dalam mata kuliah Kepribadian saja. Saat saya merespon dengan membaca riwayat pada mata kuliah Kepribadian, saya mendapatkan keadaan yang memuaskan. Oleh karena itu, kekuatan koneksi meningkat, sesuai dengan yang dikemukakan oleh Thorndike dalam Hukum Efek. Pada mata kuliah lain, saya tidak mendapatkan keadaan yang memuaskan dan setelah membaca beberapa saat, saya malah merasa terganggu dan menjadi semakin malas, sehingga koneksinya menurun. Menurut Thorndike, hal ini adalah prapotensi elemen yaitu kita biasanya merespon satu situasi tetapi tidak merespon dalam situasi yang lain. 
Referensi
Hergenhahn, B.R & Olson, Matthew H. 2008. Theories of Learning (Teori Belajar). Jakarta : Kencana Prenada Mulia.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Great Morning ©  Copyright by Marisa Andra | Template by Blogger Templates | Blog Trick at Blog-HowToTricks