Progressive differentiation adalah salah satu konsep Ausubel yang paling umum bisa dijumpai. Dalam alur saja bisa dilihat bahwa kami lebih dulu mempelajari hal yang umum dulu baru kemudian hal yang khusus. Pada semester satu, kami mempelajari psikologi umum 1 dulu. Kemudian baru dilanjutkan dengan psikologi umum 2. Setelah itu dilanjutkan dengan mata kuliah yang lebih khusus seperti PIO, psikologi pendidikan, psikologi kepribadian, psikologi klinis dan lain lain.
Dalam satu mata kuliah juga ada sistem progressive differentiation. Misalnya dalam psikologi belajar, pada pertemuan pertama dibahas mengenai apa itu psikologi belajar, kemudian dalam pertemuan selanjutnya baru dibahas satu per satu teori belajar. Dalam setiap pertemuan, pada waktu baru mulai presentasi, dibahas dahulu hal-hal yang umum, baru kemudian hal-hal yang khusus.
Seperti yang dikatakan oleh Ausubel, sistem ini akan memudahkan kita untuk membuat struktur kognitif dalam otak. Struktur kognitif dalam otak kita berbentuk hirarki. Tingkatan yang lebih tinggi dalam hirarki merupakan konsep yang lebih umum, semakin ke bawah semakin khusus. Jadi, untuk mempermudah konstruksi struktur kognitif, kita harus belajar sesuai dengan struktur kognitif kita, yaitu dari hal yang umum dulu kemudian khusus.
Biasanya setiap kali akan mengisi KRS, kami akan berkonsultasi dengan dosen PA kami masing-masing. Biasanya dosen PA saya selalu menanyakan mata kuliah apa saja yang sudah saya ambil dan mata kuliah apa yang ingin saya ambil. Beliau selalu menyarankan kami mengambil mata kuliah sesuai dengan alur agar saat berada di kelas kami tidak kebingungan. Jika dikaji menurut teori Ausubel, maksud dosen PA saya adalah kita harus membentuk struktur kognitif mengenai hal yang umum dulu, baru kemudian melakukan proses derivative subsumption dan correlative subsumption. Jika dalam struktur kognitif kita sudah terdapat hal-hal yang berkaitan dengan apa yang sedang kita pelajari (anchoring idea), kita juga lebih mudah untuk dapat mengkaitkan informasi baru itu ke dalam struktur kognitif kita.
Aplikasi lain dari teori Ausubel ini juga tampak saat dosen mengajar. Cognitive structure variable yang dikemukakan oleh Ausubel meliputi tiga hal :
1. Instruksi harus memfasilitasi hubungan antara informasi baru dan informasi lama.
Pada saat mulai kuliah, biasanya dosen mengatakan, “Minggu lalu, kita belajar mengenai teori A yang menyatakan bahwa ……, sekarang kita akan mempelajari teori B ……”. Jadi, melalui proses ini, dosen telah mulai menarik benang merah antara informasi lama dengan informasi baru.
2. Instruksi harus memfasilitasi persamaan dan perbedaan dari informasi yang dipelajari.
Diakhir kuliah biasanya dosen akan menanyakan, “Setelah mendengarkan presentasi dari teman-teman, apa perbedaan teori A dan teori B?” atau “Jadi, perbedaan teori ini dengan yang telah kalian pelajari sebelumnya adalah ……”.
3. Penyampaian materi harus jelas untuk memfasilitasi proses belajar yang selanjutnya.
Setelah persamaan dan perbedaan dengan teori yang sebelumnya dipaparkan, dosen kemudian akan mengatakan, “Di pertemuan berikutnya kita akan membahas topik ……”. Sebenarnya, sejauh pengamatan saya, poin yang ketiga ini jarang dilakukan. Tapi ada juga dosen yang menjelaskannya.
Jadi, selain teori Gagne, teori Ausubel juga banyak digunakan dalam merancang suatu proses pembelajaran di Fakultas Psikologi.
Referensi : Buku Psychology of Learning for Instruction by Marcy P. Driscoll
0 komentar:
Posting Komentar