1. Landasan Psikologi
Pendidikan merupakan proses perubahan dalam hal tingkah laku sebagai hasil dari interaksi. Pada proses pembuatan rangkaian bintang, kami mengalami perubahan tingkah laku. Pada mulanya, kami hanya mencoba untuk menumpuk tusuk gigi menjadi berbentuk bintang. Lama kelamaan kami sudah mulai mencoba cara lain sampai akhirnya kami mencoba untuk merangkai dan mengkaitkannya. Perubahan tingkah laku yang terjadi itu disebabkan adanya interaksi baik antar anggota kelompok maupun dengan Bu Dina. Interaksi dengan anggota kelompok terjadi pada saat kami mendiskusikan cara merangkai bintang tersebut. Interaksi dengan Bu Dina terjadi saat Bu Dina datang ke kelompok kami dan memberikan motivasi dan arahan.
Hasil pembelajaran yang didapatkan menurut taksonomi Bloom :
· Kemampuan Kognitif
Setelah berhasil merangkai bintang dari tusuk sate, kami sudah dapat mengingat langkah-langkah pembuatannya dengan baik dan jika di kemudian hari kami kembali diminta untuk membuat karya yang serupa, kami sudah mengetahui teknik pembuatannya sehingga pembuatannya tidak lagi memakan waktu yang lama. Kami menggunakan pengetahuan tentang pengalaman kami dan digabungkan dengan pemahaman tentang landasan yang sudah dibaca sebelumnya untuk menulis artikel ini.
· Kemampuan Afektif
Dalam proses pembuatan bintang, kami belajar untuk menerima, menghargai dan menanggapi pendapat dan ide yang berasal dari anggota kelompok lain. Kemudian kami juga belajar memadukan ide-ide yang berbeda tersebut sehingga terbentuklah sebuah karya yaitu rangkaian bintang yang tidak lepas.
· Kemampuan Psikomotor
Dalam hal kemampuan psikomotor, kegiatan merangkai bintang ini menambah kemampuan kami dalam merangkai benda terutama dari tusuk sate. Mungkin saja, kemampuan baru yang telah kami peroleh ini akan digunakan kelak untuk membuat karya-karya lainnya.
Kegiatan merangkai bintang ini juga dapat menumbuhkan motivasi. Hal ini disebabkan karena rasa ingin tahu kami. Kami merasa penasaran dengan kegiatan pembelajaran ini dan ingin mengetahui bagaimana sebenarnya sebuah rangkaian bintang yang tidak lepas itu dapat dibentuk dengan hanya menggunakan 5 batang tusuk gigi atau tusuk sate. Motivasi juga muncul karena keinginan untuk menjadi kelompok pertama yang berhasil merangkai bintang yang tidak bisa lepas atau dengan kata lain adanya keinginan untuk mengungguli kelompok lain. Dengan melihat kelompok lain yang sudah bisa merangkai bintang tersebut, kami pun menjadi semakin termotivasi dengan harapan kami bukan kelompok terakhir yang selesai merangkai.
Setiap anggota dalam kelompok mempunyai pandangan yang berbeda mengenai bagaimana tugas ini haru diselesaikan. Selain ide yang berbeda, hasil pembelajaran dari setiap individu juga berbeda. Hal ini disebabkan karena setiap individu mempunyai latar belakang yang berbeda, tumbuh dalam lingkungan yang berbeda dan juga mempunyai kepribadian yang berbeda pula.
2. Landasan Sosiobudaya
Manusia merupakan makhluk sosial. Dalam tugas ini, dapat dilihat dengan jelas faktor-faktor yang menyebabkan manusia disebut sebagai makhluk sosial :
· Sifat ketergantungan manusia dengan manusia lainnya
Tugas merangkai bintang ini akan sulit diselesaikan bila hanya dikerjakan oleh satu orang saja. Tugas ini memerlukan kerja sama dari semua anggota. Semua anggota kelompok saling membantu dengan memegang ujung-ujung dari bintang tersebut sehingga lidi yang satu mudah dikaitkan ke lidi lainnya. Anggota kelompok juga saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan yaitu merangkai bintang yang tidak lepas.
· Sifat adaptabiliti dan inteligensi
Kami dengan cepat bisa mempelajari cara pembuatan bintang tersebut dan mengubah prilaku sesuai dengan hasil pembelajaran itu. Kami juga dapat beradaptasi dengan baik dalam kelompok sehingga proses diskusi dan pengerjaan tugas berlangsung dengan baik.
Referensi : Salam, Burhanuddin. (2002). Pengantar Paedagogik. Jakarta: Rineka Cipta.
Marisa Andra
18 Februari 2010
0 komentar:
Posting Komentar